Tantangan Hari Pendidikan Nasional 2018

Menjadi sebuah “rutinitas” pada setiap tanggal 2 Mei tiap tahunnya. Semua lini masa diramaikan dengan berbagai ucapan, gambar bahkan meme. Keseluruhannya menyebutkan tentang hari pendidikan nasional.

Kembali merenungkan sejarah hari pendidikan nasional. Hari pendidikan yang jatuh pada tanggal 2 Mei setiap tahunnya merupakan sebuah apresiasi yang luar biasa akan semangat Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Beliau yang lebih dikenal dengan nama Ki Hajar Dewantara memiliki semangat pendidikan yang mendasar yang tertuang dalam semboyan Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, dan Tut Wuri Handayani.

Ketiga kalimat tersebut benar-benar menggambarkan esensi dan nilai dari sebuah pendidkan. Bagaimana seorang pendidik mampu memberikan teladan, memberikan semangat, serta mampu memotivasi peserta didiknya.
Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah mutu pendidikan saat ini semakin bertambah kualitasnya seiring bertambahnya peringatan hardiknas itu sendiri?
Jawabannya dapat dikatakan “ya” dan bisa juga “tidak”.
Kualitas pendidikan tentunya tidak mudah dikatakan membaik dari tahun ke tahun. Namun berkaca pada hasil Programme for International Student Assessment (PISA). PISA sendiri sebuah ujian yang diselenggarakan oleh Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD). Tes ini bertujuan untuk mengevaluasi sebuah sistem pendidikan dari 72 negara di seluruh dunia. PISA akan mengukur segala sesuatu yang diketahui oleh siswa dan yang dapat para siswa lakukan berhubungan dengan pengetahuannya. Hasil PISA pada tahun 2015 menunjukkan peningkatan 6 peringkat dari sebelumnya peringkat dua terbawah. Sebuah pencapaian yang perlu diapresiasi tentunya, namun sekaligus “menampar” dunia Pendidikan tentunya.
“Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan” adalah tema hari pendidikan nasional tahun 2018 ini. Berkaca pada pemilihan tema bahwa pendidikan dan kebudayaan merupakan dua hal yang seharusnya berkesinambungan dikembangkan dan ditingkatkan kualitas kesadaran masyarakatnya. Kesadaran yang seperti apa? Kesadaran untuk meyakini bahwa pendidikan yang berkualitas baik itu pendidikan akademik, budi pekerti maupun pendidikan moral saat ini merupakan hal yang harus diperkuat. Semakin kuat sebuah pendidikan secara menyeluruh maka budaya suatu bangsa akan semakin maju. Kemajuan sebuah budaya suatu bangsa bukan hanya terlihat dari jumlah budaya itu sendiri melainkan terlihat dari seberapa sadar bangsa tersebut menghargai kebudayaannya. Selain itu, bagaimana melalui sebuah pendidikan yang menyeluruh (Pendidikan akademik, budi pekeri dan moral) mampu menciptakan sebuah kesadaran berbudaya yang penuh dengan kebijaksanaan. Pendidikan yang menyeluruh tentunya tidak terlepas dari peran orang tua dan keluarga anak didik.
Jadi bagaimanakah penghayatan hari pendidikan nasional bagi Anda dan sudahkan Anda benar-bener terlibat dalam pendidikan yang menyeluruh tersebut? Mari kita renungi bersama.

Sumber
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2018/05/jadikan-peringatan-hardiknas-momentum-refleksi-untuk-menguatkan-pendidikan-memajukan-kebudayaan diakses tanggal 2 Mei 2018
Potret Pendidikan Indonesia Statistik Pendidikan 2017 oleh Badan Pusat Statistik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Francis School

We don’t just give students an education and experiences that set them up for success in a career. We help them succeed in their career—to discover a field they’re passionate about and dare to lead it.